Banner 728x90px

Kamis, 07 Oktober 2021

ANTOLOGI PUISI SISWA SD MUHAMMADIYAH MERTOSANAN


 

                        LOVE YOURSELF

                Karya : Asyifa Nur Fajrin

 

Mencintai yang tidak mencintaimu

 

Merindukan yang tidak merindukanmu

 

Berjuang untuk yang tidak

 

Memperjuangkanmu

 

 

 Jangan terlalu banyak

 Berkorban untuk orang lain

 Hargailah dirimu sendiri dan

Cintai dirimu sendiri

 

Aku tidak berharap

Kepada mereka yang tidak mengharap

Semakin aku berpikir

Apakah mereka memikirkanku?

 

 

 

 

 

 

 

GURUKU

Karya : Najwa Shoofi Salsabila

Guruku ...

Terimakasih karna telah mengajariku

Dengan sabar engkau mendidikku

Aku bahagia menjadi muridmu

 

Guruku …

Engkau mendidik kami dengan baik

Engkau membuat kami mengerti banyak hal

Tegasmu tak menyurutkan kesabaranmu

‘Tuk selalu belajar dan berdoa

 

Guruku ...

Engkau tidak pernah lelah mendidik kami

Segala macam ilmu kau berikan

Kasih sayang dan pengabdianmu tak tergantikan

Demi murid-muridmu yang tersayang

 

Guruku ......

Guruku kami sangat bangga padamu

Terimakasih atas jasa-jasamu

‘Kan kukenang seumur hidupku

 

INDAHNYA ALAM

Karya : Gita Palupi Putri Purnaman

 

Kicauan burung bersautan merdu

Indahnya alam buatku terpaku

Hangatnya mentari menyinari ragaku

Jiwaku seakan larut dalam dekapanMu

 

Semilir angin terasa berirama

Lambaian pohon menari bersama

Buatku sungguh terpesona

Bak merasa di alam surga

 

Raga ini bersimpuh begitu malu

Kala ingat banyak dosa padaMu

Ya Allah ampunilah dosa & khilafku

Engkaulah Sang Pengampunku

 

Wahai zat pemilik alam semesta

Terimakasih untukMu tak terhingga

Akan kujaga seluruh alam semesta

Agar keindahannya tak pernah sirna

 

 

Musibah

Karya : Elsa Abidah Vannesa Helga

 

Bencana datang tanpa diundang

Manusia tak sanggup menghadangnya

Virus Corona sampai bencana alam

Seolah semua bergiliran masuk menghampiri

 

Tuhan...

 Mengapa semua ini seolah tanpa henti

 Apa karena kelakuan manusia

Yang serakah dan lalai terhadapMu?

 

Tuhan ...

Doaku hanya satu

Berikanlah limpahan kesabaran

Agar kami semua mampu untuk bangkit

 

 

                                                                                                 Guruku

Karya : Finsa Aurelia Ramadani

 

Kau kayuh sepeda tuamu

Setiap hari tanpa mengenal waktu

Demi mengajariku setiap hari

Tak kenal lelah dan letih

 

Guruku ...

Aku tidak bisa membalas budi baikmu

Hanya seutas doa yang slalu kupanjatkan

Agar engkau selalu sehat dan berkecukupan

 

Terimakasih, wahai guruku

Pahlawan tanpa tanda jasa

Jasamu akan kukenang selalu

Tak lekang oleh waktu

 

 

Kucingku Sahabatku

Karya : Rahma Cahyaningtyas

 

Gembul

Itulah namanya

Matanya bulat dan besar

Menutup hidungnya yang kecil

               

Bulu halus menutupinya

Oranye serupa jeruk

Putih serupa awan

Ekor panjang melambai di udara

 

Gembul

Namanya sesuai tubuhnya

Kecil, berisi serta lincah

Makan adalah favoritnya

 

Itulah peliharaanku

Gembul yang lucu

Penghibur namun juga penganggu

Saat aku menekuni buku-buku

 

 

Kleo Kucingku

Karya : Zahra Nur Khairina

 

Aku memberi dia nama Kleo

Lucu dan gemas melihatnya

Berbulu indah layaknya permadani

Halus dan lembut

 

Kucingku cantik dan setia

Temani aku saat aku lelah

Binatang lucu yang membuatku tak henti tergelak

Lincah seperti anak kecil yang sedang bermain-main

 

Kesehatannya selalu ku jaga

Makan dan minum selalu sedia

Agar dikala lapar tak perlu mengais keluar

Kucingku, aku ingin selalu bersamau

 

 

Keluargaku

Karya : Uinta Sophia Kayyis

 

Ayah …

Engkau bagaikan malaikat tak berjubah

Engkau selalu mencari nafkah

Walaupun kau merasa lelah

Namun taka ada kata menyerah dalam hidupmu

 

Ibu …

Engkau bagaikan bidadari dihatiku

Semua pekerjaan rumah engkau libas

Ingin aku seperti dirimu

Menjadi ibu yang sangat hebat

 

Selamat pagi untukmu, Kakakku

Terima kasih atas segala bantuanmu

Tanpamu, aku tidak akan bisa maju

Engkau adalah kakak yang terbaik bagiku

 

                Hai adikku yang lucu

                Aku tergelak melihatmu tertawa

                Hapuslah tangismu itu

                Agar mentari juga ikut tersenyum

 

Terima kasih padaku untuk semua

Aku menyanyangi kalian

Semoga kita selalu bersama

Dalam suka dan duka

 

Mawar

Karya : Zahwa Alea Tiffani

 

Semerbak wangimu tercium sepanjang hari

Indah warnamu selalu membuatku kagum

Sejauh mata memandang, seolah engkau hidup

Selalu tertuju pada mekar indah bungamu

 

Duri yang terpasang menjadi senjatamu

Usir kumbang yang iseng menghampiri

Tangan-tangan jahil menyeruak

Berebutan mengambilmu sebagai pendamping

 

Orang-orang selalu mendambamu

Bunga yang selalu kukagumi

Selalu menghiasi sepanjang hari

Semoga engkau tidak cepat layu

 

AYAH

Karya : Nazhwa Ayuwandira Putri Ariyadin

 

Ayah…

 

Engkau selalu ada di sisi ibu

 

Saat aku terlahir dari rahim ibu

 

Engkau kumandangkan adzan di telingaku

 

Menamaiku dengan nama bagaikan mutiara

               

Ayah …

 

Saat aku beranjak besar

 

Engkau ajarkanku banyak hal

 

Sholat dan mengaji

 

Membaca dan juga menyanyi

 

Ayah ...

Saat kesedihan melanda, engkau tenangkanku

Nasihat dan petuahmu bagai oase di padang gurun

Engkau tunjukkan padaku baik dan buruk

Tetaplah disini ‘tuk usir sepiku

 

Ayah ...

Aku senang Engkau ada disisiku

Selalu buatku tertawa dan bersemangat

Engkaulah pahlawanku

Disisikulah untuk selamanya, Ayah ...


Puisi Untuk Ibu

Karya : Farizan Ilyas Setiawan

 

Ibuku pahlawan di hatiku

Merawatku dengan segenap kasih sayang

Perjuanganmu tak ada bandingannya

Aku menyayangimu, Ibu ...

 

Engkau berjuang untuk hidupku

Kesakitan yang engkau alami

Tak akan ada yang dapat mengalahkan

Aku mencintaimu, Ibu ...

 

Tak terbayang apa yang terjadi

Jika engkau tak ada untukkku

Aku tak akan hadir di dunia ini

Ibu, aku ingin selalu bersamamu …

 

 

 

 

 

 

 

Pahlawan

Belva Zerlianva Hendri

 

Pahlawan

Kau pantang menyerah untuk negara

Kau tidak pernah mengeluh untuk negara

Kau adalah pahlawan tanpa tanda jasa

Kau berani melawan penjajah

 

Pahlawan

Kau adalah pahlawan yang luar biasa

Tiada orang yang sepertimu

Nyawamu sudah kau korbankan

Agar negara tetap merdeka

 

Pahlawan

Kau adalah penolong negara

Kau korbankan nyawa

Dan tidak ada rasa takut

 

Pahlawan

Kaulah cahaya negara

Untuk Indonesia merdeka

Kau lah pahlawan tiada kata lelah

IBU KU

Nesya Umi Uswatun Khasanah

 

Ibuku …

Kau bagai rembulan purnama.

Senyum mu redup terang.

Membuatku bagai dipelukan semilir angin.

Lembut bagai tetesan air.

 

Ibu ku.

Kau wanita tercantik yang aku miliki.

Cantik mu seperti bunga mawar yang indah.

Walau kau sering memarahiku.

Aku tetap saying padamu.

 

Ibu ku.

Saat kau melahirkanku.

Kau berjuang untuk aku.

Dan kau berkorban rasa sakit karena aku.

Terimakasih ibuku kau adalah malaikat ku.

 

 

 

 

ASA PANDEMI BERLALU

Kayla Rachman

Tuhan ..

Siapakah ia ?

Lalu lalang tanpa bisa diduga

Buat makhluk bumi menjerit putus asa

Hadirnya lelahkan jiwa

Beribu pasang mata tak mampu menghalaunya

tangan-tangan berjiwa kasih tak menggentarkan semangatnya

 

Tuhan....

siapakah ia ? Apa maunya ?

salah apakah makhluk bumi padanya ?

kenapa ia bersemangat hadir diantara kami ?

ah, tidak ! kami tidak semudah itu kalah

hai corona! dengarkan ini!

 Lebaran esok, kau akan kalah!!

 

 

 

 

 

 

 

Indonesia

Karya : Ranti Seruni Rahmawati

 

Indonesia negeri khatulistiwa nan subur

Butiran air hujan yang jatuh jadikan pendingin pelipur

Begi setiap sudut petakan tanah merah

Yang menjadi kulit bumi khatulistiwa

 

Bangsaku..

Kini berduka dalam tangis

Terdiam dalam lamunan

Menunggu dalam harapan dan mati dalam kesengsaraan

 

Kupandangi setiap raut wajah mereka

Penuh akan kerutan kening mereka

Tubuh yang begitu kurus

Hanya tinggal kulit membalut tulang yang tak terurus

 

Sekejap aku tersentak dalam lamunan

Memikirkan nasib kampung halaman

Yang terus tersakiti oleh janji dan harapan

Oleh mereka raja junjungan

Tuhan.. negeri kami berduka

Tersibak dalam tangisan penu luka

Tertampar dalam kesakitan derita

Yang tiada pernah ada penghujung bencana

 

Tuhan.. akhirilah luka dan duka bangsa kami

Cerahkan kembali mentari pagi

Terangi bangsa ini oleh bulan dalam kegelapan

Dan sejukkan bangsa ini oleh embun pagi ynag berkilauan

 

KUCINGKU  MALANG

Karya : Muhammad  Nazar Z

 

Matamu tak lagi bulat

Tingkah mu tak lagi lucu

Makanmu tak lagi banyak

Bulumu tak lagi lebat

Jalanmu sampoyongan

Badanmu lemas, mulutmu berbusa

Kau terkulai lemas

Kucingku malang

Mulai sakit dan engan makan

Tubuh mu mulai kurus

Aku takut kehilangan kucingku tersayang

                                                                  

 

Kasih Sayang Ayah dan Ibu

Karya : Jannati Annisafitri

 

Ibu......

Engkaulah Cahaya Hidupku

Tanpa mu tiadalah aku

Kasih sayangmu takkan lekang dimakan waktu

Pengorbanan mu tulus tanpa pamrih

Pelipurku dikala lara.

 

Ayah.....

Engkau adalah Pahlawan ku

Kau banting tulang demi raga ini

Meski peluh kau tak mengeluh.

 

Ayah.... Ibu....

Sungguh ku tak mampu membalas

budi kepadamu

Do'a ku di setiap sujud ku

 Surga untuk mu Ayah, Ibu

 

 

BULAN DAN BINTANG

Karya: Akbar Mandala Adyuta

 

Duhai rembulan dan bintang

Betapa indah warnamu

Penghias langit di kala malam hari

Diiringi ramai suara belalang malam

                Tuhanku...

                Betapa Maha Besarnya Engkau

                Tercermin dari segala ciptaanMu

Duhai rembulan...

Duhai bintang...

Cahayamu menyinariku malu-malu

Seolah enggan beranjak

Menemaniku menari bersama bintang

Di langit malam ini

 

TELAGA

Karya : Kanahaya Dinda Almayra

Gemercik air dipagi hari

Teriring senyum sang mentari

Menambah gairah para petani

Merawat dan bercanda riang bersama padi-padi

 

Lalu lalang burung berkicau

Desahan tumbuhan padi tertiup bayu

Aliran air telaga pelepas dahaga

Bagi petani dan padi yang diterpa surya

 

Duhai engkau telaga

Mengalirlah engkau

Penuh cinta dan rasa bahagia

Bawa serba kesejukan juga asa

Bagi tumbuhan dan semua manusia

 

GADGET

Karya: Syachrul Arifin

Kau wujud dari teknologi

Kau hadir memberi warna

Pada setiap insan

Tanpamu hidup terasa hampa

Karnamu waktu terbuang sia-sia

 

Gadget oh gadget...

Kadang kau memberi banyak faedah

Banyak hal bisa aku dapatkan darimu

Seraya dunia dalam genggamanku

Kau hadirkan info secepat kilat

 

Gadget oh gadget...

Meskipun banyak faedahmu

Terkadang kau menyita waktuku

Dengan hal-hal yang tidak berguna

Marilah kita bijak

Menggunakanmu sesuai waktu dan kebutuhan

 

HUJAN

Karya : Almira Bintang Rahmadani

 

Air yang turun dari atas

Mengundang rasa takut

Aliran listrik menyambar langit

Awan gelap menyelimuti

Langit gelap yang suram

Air yang sangat deras

Membasahi orang yang lewat

Angin kencang mengguguri dedaunan

Tidak ada satupun jiwa keluar

Berteduh di dalam ruangan

Hawa dingin menyambut

Hujan, membasahi bumi

Semua basah karnanya

Tumbuhan menjadi subur

Anak-anak pun gembira

Bermain hujan di luar

Langit gelap gulita

Awan hitam menyambut

Hujan yang deras, membuatku takut

Disertai gemuruhnya petir

 

AYAH

Karya : Kaisya Diniya Inaya

Basah kuyup keringat tubuhmu

Menjadi saksi kerja kerasmu

Demi menafkahi keluargamu

Lelah letih tak kau rasakan

Demi mencukupi kehidupanku

 

Kau lah tulang punggung keluarga

Yang slalu menopang dan melindungiku

Siang malam kau bekerja

Tak kau hiraukan derasnya keringatmu

Penuh tulus ikhlas kau berjuang

 

Ayah...

Engkau membimbingku meraih cita dan impian

Engkau tunjukkan jalan menaklukkan dunia

Engkau berikan kasih sayang tanpa menuntut kembali

Ayah...

Engkau adalah segalanya untukku

 

Perjuanganmu tak akan mungkin terbalas

Pengorbananmu tak terhitung

Wahai pemilik alam

Dengarlah dengar

Doa dan harapanku ini

Kepada ayah tercinta

Agar beliau senantiasa kuat dan tegar

 

IBU

Karya : Kayla Diniya Anaya

 

Engkaulah pelitaku

Perjuanganmu penuh lika-liku

Ibu...

Doa selalu engkau panjatkan

Kepada sang pencipta segala

Ibu...

Demi aku, nyawa pun tak ragu kau pertaruhkan

 

Engkau matahariku, Ibu

Selalu menyinari langkahku

Menerangi tubuhku hingga aku besar

Kasih sayangmu slalu terpancar

Tak kenal lelah menemaniku

 

Ibu... Guruku di rumah

Mendidikku dan mengajariku belajar

Hingga aku jadi anak pintar

Memberikan ilmu padaku

Untuk bekal menuju masa depan

 

Ibu... Jasamu tak kan tergantikan

Pengorbananmu tak kan terbalaskan

Hanya doa yang slalu ku panjatkan

Kesehatan dan kebahagiaan Ibu segalanya

Terima kasih Ibu

Sungguh ku tak mampu membalas

Begitu banyak budimu kepadaku

Do'a ku di setiap sujud ku

Surga untuk mu Ayah, Ibu 

 

PAHLAWAN

Karya :Saif Muhammad Sinatrya

Dengan gagahnya

Mengangkat senjata

Berperang melawan musuh

Menembak dan menjatuhkan lawan

Menyerang dan menerjang

 

Engkau Sang Bunga Bangsa

Namamu harum semenjak mewangi

Sungguh besar pengorbananmu demi negara

Meski harus berani mati

 

Oh… Pahlawan

Perjuanganmu sampai titik darah penghabisan

Pantang menyerah

Terus melangkah

Tak kenal lelah

  

Corona

Karya : Arfan Saputra

 

Corona

Wujudmu amatlah kecil

Namun sungguh membahayakan Jiwa

Nyawa taruhannya jika menentangmu

 

Corona

Pergilah pergi

Jemu Aku menatapmu

Sudah merindu hati ini

Tentang bertemu Kawan

Tentang bertemu Guru

Agar Aku tidak semakin tertinggal

                                                                    Mata Kail

 Karya : Nur Muhammad Yasin

 

Matahari mulai condong kebarat

Pancing menemani untuk mencari ikan

Ke sebuah rawa aku beranjak

Jalan berlumpur aku siap tempur

 

Cacing menari diujung kail

Ikan datang berlompatan

Kambangan bergerak-gerak

Jantungku berdecak

 

Berharap ikan besar

Senar kugulung tak sabar

Horee...

Umpan tersambar ikan

  

                                    SEPEDA TUA TEMAN SETIA

                                Karya : Rasyid Rajendra

 

Sepeda tua teman setia

Engkau hadiah dari ayah bunda

Saat aku memasuki empat tahun usia

Usia dimana aku sudah bisa bersepeda

 

Sepeda tua teman setia

Enam tahun sudah kau setia menemani

Bersamaku menjalani suka dan duka

Mengukir pengalaman, mencetak prestasi

 

Sepeda tua teman setia

Engkau sempat rusak berkarat dan luka-luka

Hatiku sedih, gundah dan kecewa

Melihat engkau tergeletak tak berdaya

 

Sepeda tua teman setia

Bersama ayah engkau kuperbaiki

Dengan kasih sayang dan penuh cinta

Kini engkau kembali sehat dan bisa kukendarai

Rindu Sekolah

Karya : M. Safri Kefiannas

 

Sungguh

Terasa begitu lama

Bukan karena tak mau

Belajar bersama teman di Kelas

 

Di kalbu

Begitu rindu bangku sekolah

Dimana tempat menuntut ilmu

Rasanya bosan di rumah

 

Disana guruku penuh kasih

Menyambut kami menuntut ilmu

Kapan kita bisa sekolah?

Corona cepatlah berlalu

 

DESAKU DALAM KENANGAN

Karya : Alina Syahida A.I

 

Hamparan sawah seperti permadani

Rumput ilalang menari-nari

Burung-burung berkicau merdu

Belalang dan capung terbang dengan bebas

Sungai mengalir tenang

Suasana alam yang menenangkan,

Desaku tersayang

 

Namun kini

Gedung-gedung mencakar langit

Sawah tergusur, sungai mengering

Udara yang panas seolah membakar

Dan kepul asap serta suara berisik kendaraan

Tak ada lagi terlihat

Desaku yang dulu

 

Andai saja

Aku bisa melompati waktu, kembali ke masa lalu

Ke masa di saat suasana desa masih syahdu

Aku merindukannya, sangat

 

Sekarang, hanya tersisa bayang-bayang

Yang terselip di hati

Desaku dalam kenangan

                                                               Tidak Ada Dunia Tanpa ibu

                                                                   Ririn Dwita Ramadhani

Ibu...

kau tlah melahirkanku ke dunia

Asi tak pernah lupa kau berikan

Tanda cinta kasihmu padaku

 

Aku menyayangimu, Ibu...

Aku mencintaimu, Ibu...

Apa yang aku minta kau berikan

 

Aku berjanji

Jika aku sudah besar nanti

Aku akan menuruti apa yang ibu minta

 

Tidak ada dunia tanpa engkau ibu

Surga ada di telapak kaki ibu

 Terimakasih ibuku

 

MALAM SUNYI

Karya : Ayshar Javier Suwadana Haristachrismi

 

Suara Jangkrik Berderik

Riuh Ramai

Membuatku Terusik

 

Hingar Bingar

Binatang Malam Buatku Terjaga

Riuh Rendah Melewati Dingin

Dan Sunyi

Buatku Bertanya

“Kenapa Malam Ini Begitu Hingar”

 

Suara-Suara Ini

Ramai Keramaian Ini

Biarlah Terus Berbunyi

Tuk Temani Malamku Yang Sepi

Tuk Temani Malamku Yang Sunyi

Dan Sendiri


SEKOLAHKU

  Karya : Endang Kusumawardhani Tirtajaya

 

Indahnya sekolahku

Bagaikan cahaya ilmu

Tempatku mengikis ketidaktahuanku

Untuk bekal masa depanku

 

Disana ku banyak mendapatkan ilmu

Belajar bersama teman-temanku

Semua terasa seru

Begitu riang hatiku

Kini semua telah sirna

Terenggut oleh Corona

Sekolahpun menjadi tidak biasa

Karena tidak belajar secara tatap muka

 

Kamipun berdo’a

Semoga Corona cepat sirna

Agar keadaan kembali sempurna

Seperti sedia kala

 

SENJA

Karya : Satria Akbar Synatra

 

Ketika hari mulai senja

Langit bewarna jingga

Membuat aku mangagumkan dunia

Senja begitu mempesona

 

Begitu sempurna ciptaan Sang Pencipta

Senja telah menyadarkanku  dari lamunan

Setelah senja akan datang malam

Dimana bintang bertaburan

 

Dimana bulan menampakkan wajahnya

Menggantikan Sang Raja Siang yang tertidur

Teriring bintang yang tersebar ramai

Terimakasih Tuhan untuk keindahan alam ini

 

MATAHARI

Karya:Nadra Hamdy L.

 

Jendela rumah yang terbuka

Kicauan suara burung menyambutku

Mentari bersinar malu-malu

Seakan enggan bersinar

 

Wahai Raja Siang sinarilah bumi

Dengan cahyamu yang berpijar hangat

Jangan hentikan terikmu

Agar tak mati dunia ini

 

Matahari, betapa bergunanya cahayamu

Hangatkan semua yang ada

Tanpa cahayamu dunia seakan berhenti

Kumohon, tetaplah bersinar matahariku

 

                                            Pahlawanku

Karya: Rishafy Askha Septama

 

Demi Indonesia

Darah kau tumpahkan

Dengan membawa semangat juang

Kau berjuang untuk negri ini

 

Nyawa kau korbankan

Demi tegaknya negeri ini

Jasamu takkan pernah kulupa

Demi kemerdekaan Indonesia

Terimakasih …

 

Jasamu wahai pahlawan

Tak kan kulupakan

Demi Indonesia

Yang merdeka dan berdaulat

Guru

Karya : Maulida F.K

 

Engkau yang mengajarkan kami

Engkau yang membimbing kami

Engkau mengarahkan kami dengan baik

 

Engkau yang menjadi orangtua disekolah kita

Engkau sabar dengan kelakuan kita

Kau rela tidur malam karena membuat tugas untuk kita

 

Guru, kita sayang kalian.

Terimakasih telah sabar menghadapi tingkah kita

Terimakasih telah membimbing kita sampai bisa meraih cita-cita.

 

Kerja kerasmu akan ku ingat selamanya

Lelah mu semoga menjadi ibadah

Tetesan keringatmu semoga menjadi pahala

Terima kasih guruku …

 

Ayah Ibu

 

Karya : M Nabil S

 

Saat fajar menyongsong

Engkau sudah terbangun

Untuk kembali menyapa

Memberi kehangatan

 

Pagi pun tiba

Engkau siapkan semua

Untuk buah hati tersayang

Agar saat terbangun tetap tersenyum

 

Saat terik mentari menyengat

Engkau sembunyikan rasa lelah

Mendampingi buah hati tersayang

Agar tetap semangat

 

Senja pun tiba

Engkau kembali bersiap

Agar malam tiba

Semua dapat beristirahat

 

 

PELANGI

Karya : Almira Aulia Andalangit

 

Pelangi…

Saat hujan reda

Engkau datang dengan penuh warna

Menghias langit nan ceria

 

Warnamu nan mempesona

Bagaikan bunga di nirwana

Memberi kesejukan jiwa

Membakar semangat untuk berkarya

 

Pelangi…

Kau membawa kebahagiaan

Dengan berjuta warna

Menghapus duka dalam dada

 

Kala senja datang

Jejakmupun menghilang

Berganti sinar sang  rembulan

 

 

GURUKU

Karya : Nadhifa Zahra Kurniawati

 

Guruku……

Engkaulah pahlawanku

Tak terhingga ilmu yang kau berikan

Engkau ajari aku tanpa lelah

Engkau semangati aku tanpa pernah menyerah

 

Wahai Guruku……

Tak ada rasa jemu dihatimu

Tak ada rasa letih di tanganmu

Tapi, yang ada hanyalah

Keinginan untuk terus maju bersama kami

 

Duhai Guruku……

Engkau pelita di malam kelamku

Engkau tunjukkan jalan ke arah terang

Engkau selalu berikan petunjuk di sela bimbinganmu

Dan menyalurkan ilmu milikmu tanpa batas

 

Guruku……

Tak pandang usia, semua kau ajari

Tak pandang kedudukan, semua kau beri ilmu

Betapa kami menyayangimu, Guru……

Jasa-jasamu akan selalu terpatri dalam hati ini

 

AYAH

Karya : Adhitya Bagas Maulana

Ayah…

Engkaulah sosok pahlawanku

Tidak henti engkau berjuang untukku

Peluh tak pernah kering di badan mu

Semua demi keluarga mu

 

Ayah…

Takkan pernah engkau mengeluh

Pun lelah dan sakit badanmu

Semua engkau lakukan

Hanya agar kami bisa tersenyum

 

Ayah…

Takkan bisa kami membalas budimu

Takkan bisa kami bayar keringatmu

Engkau yang berjuang untuk keluargamu

Maafkan ku ayah…

 

Ayah…

Terima kasih padamu

Kau curahkan seluruh hidupmu

Tanpa aku bisa membalasmu

Do’a ku untukmu ayahku

Semoga Tuhan selalu melindungimu.

 

 

UJIAN ATAU TEGURAN

Oleh Alisya Khalilla Santosa

 

Apakah virus ini ujian?

Atau teguran dari Allah ?

Apakah virus ini datang untuk menguji sampai dimana nilai keimanan kita ?

Apakah virus ini datang untuk menegur karena kita terlalu banyak berbuat dosa dan melupakan-Nya?

 

Ya, ini ujian dari Allah

Untuk melihat seberapa bagus nilai keimanan kita sebagai umat-Nya

Ya, Ini teguran dari Allah

Agar kita menyembah, berdo’a, berdzikir memohon apunan kepadaNya

Ujian atau teguran ini niscaya akan hilang dari muka bumi

Jika kita berdo’a kembali kepada-Nya


AYAH DAN IBU

Karya : Andra Putra Sriwijaya

 

Wahai orang tua

Kau lah yang terbaik

Kau lah yang menjaga kami

Sampai sebesar ini

 

Aku berterima kasih kepadamu

Maafkan semua kesalahanku

Terima kasih atas semua jasamu

Yang sangat baik hati

 

Saat aku nakal

Kamu memarahiku

Aku tahu kamu marah bukan karena benci

Tapi ingin aku menjadi lebih baik

 

Oh Tuhan

Aku mencintai mereka

Aku ingin membalas semua jasanya

Karena aku teringat betapa susahnya kalian menjagaku

 

 

Ayah …

Ibu …

Kini aku sudah tau

Aku bias sampai sebesar ini berkat kalian

 

Tuhan                                                                                                              

Aku mencintai mereka

Rasanya aku ingin membahagiakan mereka

 

Mungkin tidak sekarang

Tetapi aku yakin

Kelak aku bisa membahagiakan mereka

Ayah ibuku tersayang.

 

 

Alamku

Karya : Arfinnindyya Rokhima Ma’ruf

 

Alamku kini usianya telah senja

Di usiamu yang senja ini

Kau harus menanggung kesakitan

Karna di terjang banjir dan longsor

 

Alamku di usiamu yang senja ini

Kau harus di rundung derita

Karena hutanmu yang hijau mempesona

Telah di habis gunduli

 

Alamku kau harus menderita

Karena ulah tangan -tangan

Yang tak bertanggung jawab

Hatiku pilu menatapmu

 

Doaku semoga semua

Segera berlalu

Dan kau bisa tersenyum berseri

Seperti dahulu lagi

 

 

CORONA

Karya : Aisna Fitria Rahma Wati

 

Corona alias masa pandemi

Tidak bisa skolah dan bikin susah hati

Tidak bisa bertemu dengan ibu guru lagi

Bercanda tawa bersama teman teman lagi

 

Kapan pandemi ini akan  berakhir?

Agar aku bisa sekolah dan berkumpul bersama lagi

Rasanya kangen membuat sesak di hati

Ya Allah lindungilah teman-teman kami

 

Dari musibah di masa pandemi ini

Sampai kapan corona ini akan pergi

Menjalani hidup di masa pandemi ini

Buatku merindu sekolah lagi

Rindu bersama bapak ibu guru dan teman-teman kami

 

NEGERIKU

Karya: Andini  Cahya .P

 

Kini kau sedang berduka

Kau menangis tanpa air mata

Kau teriak tanpa suara

 

Desa yang indah rata dengan tanah

Kota yang megah tenggelam

Bak lautan yang berwarna merah

 

Pilu hatiku

Menyaksikan semua ini

Ya Tuhan….

 

Kembalikan senyum negeriku

Negeriku tercinta

INDONESIA

 

SEKOLAHKU

Karya : Haidar

Tiap pagi aku datang

Datang ke sekolahku

Berdua kukayuh sepedaku

Bersama adikku tercinta

 

Sampai disana aku disapa

Disana satpam yang sangat ramah

Kutaruh sepeda di tempatnya

Beranjak menuju kelas

 

Kududuk paling depan

Bersama teman dekatku

Belajar dan bermain bersama

Guru setia menemani dan mengajari

 

Tiap hari daku belajar

Di sekolah yang tercinta

Menuntut ilmu tiada jemu

Demi masa depan cerah

 

KANGEN SEKOLAH

Karya: Hafshah

 

Pagi yang cerah kulangkahkan kaki  ke sekolah

Matahari memancarkan kehangatan sinarnya

Burung-burung beterbangan bebas di angkasa

Bocah-bocah berseragam merah putih berwajah gembira

 

Hari yang sangat kurindukan 

Corona telah memisahkan aku dengan sekolah

Aku rindu sahabat-sahabatku

Aku rindu guruku

 

Kini masjid-masjid sepi 

Beribadah di rumah saja

Belajar juga di rumah saja

Semua serba dibatasi

 

Ya Allah angkatlah wabah ini

Kembalikan senyum kami

Aku ingin kembali ke sekolah

Aku ingin belajar dan bermain bersama teman- temanku


Cita-citaku

Karya : Ataya Nur Husna

 

Satu kata yang bermakna

Membuatku terus mengejarnya

Apapun akan kulakukan

Demi masa depanku kelak

 

Akan aku daki gunung nan tinggi

Agar dapat menggapaimu

‘Kan kuterobos ruang dan waktu

Hanya untuk mendapatkanmu

 

Tak peduli seberapa banyak

Tetes keringat yang aku keluarkan

Walaupun laut menenggelamkanku

Aku akan terus berlari

 

Aku yakin bisa

Kuyakin akan aku dapatkan

Meskipun pelitaku padam

Aku akan terus berjuang

 

 

Ibu

Karya : Melya Tri Hapsari

 

Ibu...

Bertaruh nyawa untuk melahirkanku

Begadang setiap malam untuk menemaniku

Ibu...

Kaulah pahlawanku

Berperang tanpa senjata

Hanya dengan kasih sayangmu

Melindungiku dari segala bahaya

Bekerja tanpa mengenal lelah

Untuk memenuhi apa yang kuinginkan

Ibu...

Kaulah penyemangat hidupku

Pelindung dan penghiburku

Dikala aku senang maupun sedih

Dirimu...tak kan pernah tergantikan oleh siapapun

Ibu...

Maafkan ku yang belum bisa membanggakanmu

Maafkan ku yang sering membantah nasihat perintahmu

Ibu...

Aku sangat menyayangimu

 

Desaku

                               Karya : Naswa Balqis H.P

 

Desaku yang penuh sawah

Karena aku tinggal didaratan rendah

Terlihat pegunungan yang sangat indah

Bunga yang melambai meriahkan hari

 

Desaku bagaikan permata di tengah kota

Indah nan permai dikepung bangunan

Sawah tak ubah permadani

Burung ramai berkicau tentang indahnya hari ini

 

Sinar mentari pagi bagai emas berkilau

Awan terlihat menggantung diatas lembah

Burung beterbangan menjauh

Sambil berkicau riang

 

Desaku yang indah

Permai diantara bangunan pencakar langit

Permadani hijau terhampar menutupi

Sungai meliuk-liuk membelah sawah

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DarulHikmah

Sebagai salah satu pusat pendidikan di sekolah, sebuah perpustakaan haruslah dapat memenuhi kriteria standar agar tercapai suatu kelayakan dalam menjalankan fungsinya. Oleh karena itu,dibutuhkan perhatian khusus dari semua lini terutama kepala sekolah agar dapat berkembang sejalan dengan visi misi yang dicanangkan. Dalam era globalisasi, pemanfaatan teknologi sangatlah penting, pun dapat diterapkan dalam mengembangkan perpustakaan ini dari segi pelayanan dan informasi.




Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *