LOVE YOURSELF
Karya : Asyifa Nur Fajrin
Mencintai yang tidak mencintaimu
Merindukan yang tidak merindukanmu
Berjuang untuk yang tidak
Memperjuangkanmu
Jangan terlalu banyak
Berkorban untuk orang lain
Hargailah dirimu sendiri dan
Cintai dirimu sendiri
Aku tidak berharap
Kepada mereka yang tidak mengharap
Semakin aku berpikir
Apakah mereka memikirkanku?
GURUKU
Karya : Najwa Shoofi Salsabila
Guruku ...
Terimakasih karna telah
mengajariku
Dengan sabar engkau mendidikku
Aku bahagia menjadi
muridmu
Guruku …
Engkau mendidik
kami dengan baik
Engkau membuat kami
mengerti banyak hal
Tegasmu
tak menyurutkan kesabaranmu
‘Tuk
selalu belajar dan berdoa
Guruku ...
Engkau tidak pernah lelah mendidik kami
Segala macam ilmu
kau berikan
Kasih sayang dan pengabdianmu tak tergantikan
Demi
murid-muridmu yang tersayang
Guruku ......
Guruku kami sangat
bangga padamu
Terimakasih atas
jasa-jasamu
‘Kan kukenang seumur hidupku
INDAHNYA ALAM
Karya : Gita Palupi Putri Purnaman
Kicauan burung bersautan merdu
Indahnya alam buatku terpaku
Hangatnya mentari menyinari ragaku
Jiwaku seakan larut dalam dekapanMu
Semilir angin terasa berirama
Lambaian pohon menari bersama
Buatku sungguh terpesona
Bak merasa di alam surga
Raga ini bersimpuh begitu malu
Kala ingat banyak dosa padaMu
Ya Allah ampunilah dosa & khilafku
Engkaulah Sang Pengampunku
Wahai zat pemilik alam semesta
Terimakasih untukMu tak terhingga
Akan kujaga seluruh alam semesta
Agar keindahannya tak pernah sirna
Musibah
Karya : Elsa Abidah Vannesa Helga
Bencana datang tanpa diundang
Manusia tak sanggup menghadangnya
Virus Corona sampai bencana alam
Seolah semua bergiliran masuk menghampiri
Tuhan...
Mengapa
semua ini seolah tanpa henti
Apa karena
kelakuan manusia
Yang serakah dan lalai terhadapMu?
Tuhan ...
Doaku hanya satu
Berikanlah limpahan kesabaran
Agar kami semua mampu untuk bangkit
Karya : Finsa Aurelia
Ramadani
Kau kayuh sepeda tuamu
Setiap hari tanpa mengenal waktu
Demi mengajariku setiap hari
Tak kenal lelah dan letih
Guruku ...
Aku tidak bisa membalas budi baikmu
Hanya seutas doa yang slalu kupanjatkan
Agar engkau selalu sehat dan berkecukupan
Terimakasih, wahai guruku
Pahlawan tanpa tanda jasa
Jasamu akan kukenang selalu
Tak lekang oleh waktu
Kucingku Sahabatku
Karya : Rahma Cahyaningtyas
Gembul
Itulah namanya
Matanya bulat dan besar
Menutup hidungnya yang kecil
Bulu halus menutupinya
Oranye serupa jeruk
Putih serupa awan
Ekor panjang melambai di udara
Gembul
Namanya sesuai tubuhnya
Kecil, berisi serta lincah
Makan adalah favoritnya
Itulah peliharaanku
Gembul yang lucu
Penghibur namun juga penganggu
Saat aku menekuni buku-buku
Kleo Kucingku
Karya : Zahra Nur Khairina
Aku memberi dia nama Kleo
Lucu dan gemas melihatnya
Berbulu indah layaknya permadani
Halus dan lembut
Kucingku cantik dan setia
Temani aku saat aku lelah
Binatang lucu yang membuatku tak henti tergelak
Lincah seperti anak kecil yang sedang
bermain-main
Kesehatannya selalu ku jaga
Makan dan minum selalu sedia
Agar dikala lapar tak perlu mengais keluar
Kucingku, aku ingin selalu bersamau
Keluargaku
Karya : Uinta Sophia Kayyis
Ayah …
Engkau bagaikan malaikat tak berjubah
Engkau selalu mencari nafkah
Walaupun kau merasa lelah
Namun taka ada kata menyerah dalam hidupmu
Ibu …
Engkau bagaikan bidadari dihatiku
Semua pekerjaan rumah engkau libas
Ingin aku seperti dirimu
Menjadi ibu yang sangat hebat
Selamat pagi untukmu,
Kakakku
Terima kasih atas segala bantuanmu
Tanpamu, aku tidak akan bisa maju
Engkau adalah kakak yang terbaik bagiku
Hai adikku yang lucu
Aku
tergelak melihatmu tertawa
Hapuslah tangismu
itu
Agar mentari juga
ikut tersenyum
Terima kasih padaku
untuk semua
Aku menyanyangi kalian
Semoga kita selalu bersama
Dalam suka dan duka
Mawar
Karya : Zahwa Alea Tiffani
Semerbak wangimu tercium sepanjang hari
Indah warnamu selalu membuatku kagum
Sejauh mata memandang, seolah engkau hidup
Selalu tertuju pada mekar indah bungamu
Duri yang terpasang menjadi senjatamu
Usir kumbang yang iseng menghampiri
Tangan-tangan jahil menyeruak
Berebutan mengambilmu sebagai pendamping
Orang-orang selalu mendambamu
Bunga yang selalu kukagumi
Selalu menghiasi sepanjang hari
Semoga engkau tidak cepat layu
AYAH
Karya : Nazhwa Ayuwandira Putri Ariyadin
Ayah…
Engkau selalu ada di sisi ibu
Saat aku terlahir dari rahim ibu
Engkau kumandangkan adzan di telingaku
Menamaiku dengan nama bagaikan mutiara
Ayah …
Saat aku beranjak besar
Engkau ajarkanku banyak hal
Sholat dan mengaji
Membaca dan juga menyanyi
Ayah ...
Saat kesedihan melanda,
engkau tenangkanku
Nasihat dan petuahmu
bagai oase di padang gurun
Engkau tunjukkan padaku baik dan buruk
Tetaplah disini ‘tuk usir sepiku
Ayah ...
Aku senang Engkau ada
disisiku
Selalu buatku tertawa dan
bersemangat
Engkaulah pahlawanku
Disisikulah untuk selamanya, Ayah ...
Puisi Untuk Ibu
Karya : Farizan Ilyas
Setiawan
Ibuku pahlawan di hatiku
Merawatku dengan segenap kasih sayang
Perjuanganmu tak ada bandingannya
Aku menyayangimu, Ibu ...
Engkau berjuang untuk hidupku
Kesakitan yang engkau alami
Tak akan ada yang dapat mengalahkan
Aku mencintaimu, Ibu ...
Tak terbayang apa yang terjadi
Jika engkau tak ada untukkku
Aku tak akan hadir di dunia ini
Ibu, aku ingin selalu bersamamu …
Pahlawan
Belva
Zerlianva Hendri
Pahlawan
Kau pantang menyerah untuk
negara
Kau tidak pernah mengeluh untuk
negara
Kau adalah pahlawan tanpa tanda
jasa
Kau berani melawan penjajah
Pahlawan
Kau adalah pahlawan yang luar
biasa
Tiada orang yang sepertimu
Nyawamu sudah kau korbankan
Agar negara tetap merdeka
Pahlawan
Kau adalah penolong negara
Kau korbankan nyawa
Dan tidak ada rasa takut
Pahlawan
Kaulah cahaya negara
Untuk Indonesia merdeka
Kau lah pahlawan tiada kata
lelah
IBU KU
Nesya Umi Uswatun Khasanah
Ibuku …
Kau bagai rembulan purnama.
Senyum mu redup terang.
Membuatku bagai dipelukan semilir angin.
Lembut bagai tetesan air.
Ibu ku.
Kau wanita tercantik yang aku miliki.
Cantik mu seperti bunga mawar yang indah.
Walau kau sering memarahiku.
Aku tetap saying padamu.
Ibu ku.
Saat kau melahirkanku.
Kau berjuang untuk aku.
Dan kau berkorban rasa sakit karena aku.
Terimakasih ibuku kau adalah malaikat ku.
ASA PANDEMI BERLALU
Kayla Rachman
Tuhan ..
Siapakah ia ?
Lalu lalang tanpa bisa diduga
Buat makhluk bumi menjerit putus asa
Hadirnya lelahkan jiwa
Beribu pasang mata tak mampu menghalaunya
tangan-tangan berjiwa kasih tak menggentarkan semangatnya
Tuhan....
siapakah ia ? Apa maunya ?
salah apakah makhluk bumi padanya ?
kenapa ia bersemangat hadir diantara kami ?
ah, tidak ! kami tidak semudah itu kalah
hai corona! dengarkan ini!
Lebaran esok, kau akan kalah!!
Indonesia
Karya : Ranti Seruni Rahmawati
Indonesia negeri khatulistiwa nan subur
Butiran air hujan yang jatuh jadikan pendingin pelipur
Begi setiap sudut petakan tanah merah
Yang menjadi kulit bumi khatulistiwa
Bangsaku..
Kini berduka dalam tangis
Terdiam dalam lamunan
Menunggu dalam harapan dan mati dalam kesengsaraan
Kupandangi setiap raut wajah mereka
Penuh akan kerutan kening mereka
Tubuh yang begitu kurus
Hanya tinggal kulit membalut tulang yang tak terurus
Sekejap aku tersentak dalam lamunan
Memikirkan nasib kampung halaman
Yang terus tersakiti oleh janji dan harapan
Oleh mereka raja junjungan
Tuhan.. negeri kami berduka
Tersibak dalam tangisan penu luka
Tertampar dalam kesakitan derita
Yang tiada pernah ada penghujung bencana
Tuhan.. akhirilah luka dan duka bangsa kami
Cerahkan kembali mentari pagi
Terangi bangsa ini oleh bulan dalam kegelapan
Dan sejukkan bangsa ini oleh embun pagi ynag berkilauan
KUCINGKU MALANG
Karya : Muhammad
Nazar Z
Matamu tak lagi bulat
Tingkah mu tak lagi lucu
Makanmu tak lagi banyak
Bulumu tak lagi lebat
Jalanmu sampoyongan
Badanmu lemas, mulutmu berbusa
Kau terkulai lemas
Kucingku malang
Mulai sakit dan engan makan
Tubuh mu mulai kurus
Aku takut kehilangan kucingku tersayang
Kasih
Sayang Ayah dan Ibu
Karya
: Jannati Annisafitri
Ibu......
Engkaulah Cahaya Hidupku
Tanpa mu tiadalah aku
Kasih sayangmu takkan lekang
dimakan waktu
Pengorbanan mu tulus tanpa
pamrih
Pelipurku dikala lara.
Ayah.....
Engkau adalah Pahlawan ku
Kau banting tulang demi raga
ini
Meski peluh kau tak mengeluh.
Ayah.... Ibu....
Sungguh ku tak mampu membalas
budi kepadamu
Do'a ku di setiap sujud ku
Surga untuk mu Ayah, Ibu
BULAN DAN BINTANG
Karya: Akbar Mandala Adyuta
Duhai rembulan dan bintang
Betapa indah warnamu
Penghias langit di kala malam hari
Diiringi ramai suara belalang malam
Tuhanku...
Betapa
Maha Besarnya Engkau
Tercermin
dari segala ciptaanMu
Duhai rembulan...
Duhai bintang...
Cahayamu menyinariku malu-malu
Seolah enggan beranjak
Menemaniku menari bersama bintang
Di langit malam ini
TELAGA
Karya : Kanahaya Dinda Almayra
Gemercik air
dipagi hari
Teriring senyum
sang mentari
Menambah gairah
para petani
Merawat dan
bercanda riang bersama padi-padi
Lalu lalang
burung berkicau
Desahan
tumbuhan padi tertiup bayu
Aliran air
telaga pelepas dahaga
Bagi petani dan
padi yang diterpa surya
Duhai engkau
telaga
Mengalirlah
engkau
Penuh cinta dan
rasa bahagia
Bawa serba
kesejukan juga asa
Bagi tumbuhan
dan semua manusia
GADGET
Karya: Syachrul Arifin
Kau wujud
dari teknologi
Kau hadir
memberi warna
Pada
setiap insan
Tanpamu
hidup terasa hampa
Karnamu
waktu terbuang sia-sia
Gadget oh gadget...
Kadang kau
memberi banyak faedah
Banyak hal
bisa aku dapatkan darimu
Seraya
dunia dalam genggamanku
Kau
hadirkan info secepat kilat
Gadget oh gadget...
Meskipun
banyak faedahmu
Terkadang
kau menyita waktuku
Dengan
hal-hal yang tidak berguna
Marilah
kita bijak
Menggunakanmu
sesuai waktu dan kebutuhan
HUJAN
Karya :
Almira Bintang Rahmadani
Air yang
turun dari atas
Mengundang
rasa takut
Aliran
listrik menyambar langit
Awan gelap
menyelimuti
Langit gelap
yang suram
Air yang
sangat deras
Membasahi
orang yang lewat
Angin kencang
mengguguri dedaunan
Tidak ada
satupun jiwa keluar
Berteduh di
dalam ruangan
Hawa dingin
menyambut
Hujan,
membasahi bumi
Semua basah
karnanya
Tumbuhan
menjadi subur
Anak-anak pun
gembira
Bermain hujan
di luar
Langit gelap
gulita
Awan hitam
menyambut
Hujan yang
deras, membuatku takut
Disertai
gemuruhnya petir
AYAH
Karya : Kaisya Diniya Inaya
Basah kuyup keringat
tubuhmu
Menjadi saksi kerja
kerasmu
Demi menafkahi
keluargamu
Lelah letih tak kau rasakan
Demi mencukupi kehidupanku
Kau lah tulang
punggung keluarga
Yang slalu menopang
dan melindungiku
Siang malam kau
bekerja
Tak kau hiraukan
derasnya keringatmu
Penuh tulus ikhlas kau berjuang
Ayah...
Engkau membimbingku
meraih cita dan impian
Engkau tunjukkan
jalan menaklukkan dunia
Engkau berikan kasih
sayang tanpa menuntut kembali
Ayah...
Engkau adalah segalanya
untukku
Perjuanganmu tak
akan mungkin terbalas
Pengorbananmu tak
terhitung
Wahai pemilik alam
Dengarlah dengar
Doa dan harapanku
ini
Kepada ayah tercinta
Agar beliau
senantiasa kuat dan tegar
IBU
Karya : Kayla Diniya Anaya
Engkaulah pelitaku
Perjuanganmu penuh lika-liku
Ibu...
Doa selalu engkau panjatkan
Kepada sang pencipta segala
Ibu...
Demi aku, nyawa pun tak ragu kau pertaruhkan
Engkau matahariku, Ibu
Selalu menyinari langkahku
Menerangi tubuhku hingga aku besar
Kasih sayangmu slalu terpancar
Tak kenal lelah menemaniku
Ibu... Guruku di rumah
Mendidikku dan mengajariku belajar
Hingga aku jadi anak pintar
Memberikan ilmu padaku
Untuk bekal menuju masa depan
Ibu... Jasamu tak kan tergantikan
Pengorbananmu tak kan terbalaskan
Hanya doa yang slalu ku panjatkan
Kesehatan dan kebahagiaan Ibu segalanya
Terima kasih Ibu
Sungguh ku tak mampu membalas
Begitu banyak budimu kepadaku
Do'a ku di setiap sujud ku
Surga untuk mu Ayah, Ibu
PAHLAWAN
Karya :Saif Muhammad Sinatrya
Dengan gagahnya
Mengangkat
senjata
Berperang
melawan musuh
Menembak dan
menjatuhkan lawan
Menyerang dan
menerjang
Engkau Sang
Bunga Bangsa
Namamu harum
semenjak mewangi
Sungguh besar
pengorbananmu demi negara
Meski harus
berani mati
Oh… Pahlawan
Perjuanganmu
sampai titik darah penghabisan
Pantang
menyerah
Terus melangkah
Tak kenal lelah
Corona
Karya : Arfan Saputra
Corona
Wujudmu amatlah kecil
Namun sungguh
membahayakan Jiwa
Nyawa taruhannya jika
menentangmu
Corona
Pergilah pergi
Jemu Aku menatapmu
Sudah merindu hati ini
Tentang bertemu Kawan
Tentang bertemu Guru
Agar Aku tidak semakin
tertinggal
Mata Kail
Karya :
Nur Muhammad Yasin
Matahari mulai condong kebarat
Pancing menemani untuk mencari ikan
Ke sebuah rawa aku beranjak
Jalan berlumpur aku siap tempur
Cacing menari diujung kail
Ikan datang berlompatan
Kambangan bergerak-gerak
Jantungku berdecak
Berharap ikan besar
Senar kugulung tak sabar
Horee...
Umpan tersambar ikan
SEPEDA TUA
TEMAN SETIA
Karya : Rasyid
Rajendra
Sepeda tua
teman setia
Engkau hadiah
dari ayah bunda
Saat aku
memasuki empat tahun usia
Usia dimana
aku sudah bisa bersepeda
Sepeda tua
teman setia
Enam tahun
sudah kau setia menemani
Bersamaku
menjalani suka dan duka
Mengukir
pengalaman, mencetak prestasi
Sepeda tua
teman setia
Engkau sempat
rusak berkarat dan luka-luka
Hatiku sedih,
gundah dan kecewa
Melihat engkau
tergeletak tak berdaya
Sepeda tua
teman setia
Bersama ayah
engkau kuperbaiki
Dengan kasih
sayang dan penuh cinta
Kini engkau
kembali sehat dan bisa kukendarai
Rindu Sekolah
Karya : M. Safri Kefiannas
Sungguh
Terasa begitu lama
Bukan karena tak mau
Belajar bersama teman
di Kelas
Di kalbu
Begitu rindu bangku
sekolah
Dimana tempat menuntut
ilmu
Rasanya bosan di rumah
Disana guruku penuh
kasih
Menyambut kami
menuntut ilmu
Kapan kita bisa
sekolah?
Corona cepatlah
berlalu
DESAKU DALAM KENANGAN
Karya : Alina Syahida A.I
Hamparan sawah seperti
permadani
Rumput ilalang menari-nari
Burung-burung berkicau merdu
Belalang dan capung terbang
dengan bebas
Sungai mengalir tenang
Suasana alam yang
menenangkan,
Desaku tersayang
Namun kini
Gedung-gedung mencakar
langit
Sawah tergusur, sungai
mengering
Udara yang panas seolah
membakar
Dan kepul asap serta suara
berisik kendaraan
Tak ada lagi terlihat
Desaku yang dulu
Andai saja
Aku bisa melompati waktu,
kembali ke masa lalu
Ke masa di saat suasana desa
masih syahdu
Aku merindukannya, sangat
Sekarang, hanya tersisa
bayang-bayang
Yang terselip di hati
Desaku dalam kenangan
Tidak Ada Dunia Tanpa
ibu
Ririn Dwita
Ramadhani
Ibu...
kau tlah
melahirkanku ke dunia
Asi tak
pernah lupa kau berikan
Tanda cinta
kasihmu padaku
Aku
menyayangimu, Ibu...
Aku
mencintaimu, Ibu...
Apa yang
aku minta kau berikan
Aku
berjanji
Jika aku
sudah besar nanti
Aku akan
menuruti apa yang ibu minta
Tidak ada
dunia tanpa engkau ibu
Surga ada
di telapak kaki ibu
Terimakasih ibuku
MALAM SUNYI
Karya : Ayshar Javier Suwadana
Haristachrismi
Suara Jangkrik Berderik
Riuh Ramai
Membuatku Terusik
Hingar Bingar
Binatang Malam Buatku Terjaga
Riuh Rendah Melewati Dingin
Dan Sunyi
Buatku Bertanya
“Kenapa Malam Ini Begitu Hingar”
Suara-Suara Ini
Ramai Keramaian Ini
Biarlah Terus Berbunyi
Tuk Temani Malamku Yang Sepi
Tuk Temani Malamku Yang Sunyi
Dan Sendiri
SEKOLAHKU
Karya :
Endang Kusumawardhani Tirtajaya
Indahnya sekolahku
Bagaikan cahaya
ilmu
Tempatku mengikis
ketidaktahuanku
Untuk bekal masa
depanku
Disana ku banyak
mendapatkan ilmu
Belajar bersama
teman-temanku
Semua terasa seru
Begitu riang hatiku
Kini semua
telah sirna
Terenggut
oleh Corona
Sekolahpun
menjadi tidak biasa
Karena tidak
belajar secara tatap muka
Kamipun
berdo’a
Semoga
Corona cepat sirna
Agar keadaan
kembali sempurna
Seperti
sedia kala
SENJA
Karya : Satria Akbar
Synatra
Ketika hari mulai senja
Langit bewarna jingga
Membuat aku mangagumkan dunia
Senja begitu mempesona
Begitu sempurna ciptaan Sang Pencipta
Senja telah menyadarkanku dari
lamunan
Setelah senja akan datang malam
Dimana bintang bertaburan
Dimana bulan menampakkan wajahnya
Menggantikan Sang Raja Siang yang tertidur
Teriring bintang yang tersebar ramai
Terimakasih Tuhan untuk keindahan alam ini
MATAHARI
Karya:Nadra Hamdy L.
Jendela rumah yang terbuka
Kicauan suara burung
menyambutku
Mentari bersinar malu-malu
Seakan enggan bersinar
Wahai Raja Siang sinarilah
bumi
Dengan cahyamu yang berpijar
hangat
Jangan hentikan terikmu
Agar tak mati dunia ini
Matahari, betapa bergunanya
cahayamu
Hangatkan semua yang ada
Tanpa cahayamu dunia seakan
berhenti
Kumohon, tetaplah bersinar
matahariku
Pahlawanku
Karya: Rishafy Askha Septama
Demi Indonesia
Darah kau
tumpahkan
Dengan membawa
semangat juang
Kau berjuang
untuk negri ini
Nyawa kau
korbankan
Demi tegaknya
negeri ini
Jasamu takkan
pernah kulupa
Demi kemerdekaan
Indonesia
Terimakasih …
Jasamu wahai pahlawan
Tak kan kulupakan
Demi Indonesia
Yang merdeka dan berdaulat
Guru
Karya : Maulida F.K
Engkau yang mengajarkan
kami
Engkau yang
membimbing kami
Engkau mengarahkan
kami dengan baik
Engkau yang menjadi
orangtua disekolah kita
Engkau sabar dengan
kelakuan kita
Kau rela tidur
malam karena membuat tugas untuk kita
Guru, kita sayang
kalian.
Terimakasih telah
sabar menghadapi tingkah kita
Terimakasih telah
membimbing kita sampai bisa meraih cita-cita.
Kerja kerasmu akan
ku ingat selamanya
Lelah mu semoga
menjadi ibadah
Tetesan keringatmu
semoga menjadi pahala
Terima kasih guruku
…
Ayah Ibu
Karya : M Nabil S
Saat fajar menyongsong
Engkau sudah terbangun
Untuk kembali menyapa
Memberi kehangatan
Pagi pun tiba
Engkau siapkan semua
Untuk buah hati tersayang
Agar saat terbangun tetap tersenyum
Saat terik mentari menyengat
Engkau sembunyikan rasa lelah
Mendampingi buah hati tersayang
Agar tetap semangat
Senja pun tiba
Engkau kembali bersiap
Agar malam tiba
Semua dapat beristirahat
PELANGI
Karya : Almira Aulia Andalangit
Pelangi…
Saat hujan reda
Engkau datang
dengan penuh warna
Menghias langit nan
ceria
Warnamu nan
mempesona
Bagaikan bunga di
nirwana
Memberi kesejukan
jiwa
Membakar semangat
untuk berkarya
Pelangi…
Kau membawa
kebahagiaan
Dengan berjuta
warna
Menghapus duka
dalam dada
Kala senja datang
Jejakmupun
menghilang
Berganti sinar
sang rembulan
GURUKU
Karya : Nadhifa Zahra
Kurniawati
Guruku……
Engkaulah
pahlawanku
Tak terhingga ilmu
yang kau berikan
Engkau ajari aku
tanpa lelah
Engkau semangati
aku tanpa pernah menyerah
Wahai Guruku……
Tak ada rasa jemu
dihatimu
Tak ada rasa letih
di tanganmu
Tapi, yang ada
hanyalah
Keinginan untuk
terus maju bersama kami
Duhai Guruku……
Engkau pelita di
malam kelamku
Engkau tunjukkan
jalan ke arah terang
Engkau selalu
berikan petunjuk di sela bimbinganmu
Dan menyalurkan
ilmu milikmu tanpa batas
Guruku……
Tak pandang usia,
semua kau ajari
Tak pandang
kedudukan, semua kau beri ilmu
Betapa kami
menyayangimu, Guru……
Jasa-jasamu akan
selalu terpatri dalam hati ini
AYAH
Karya : Adhitya Bagas Maulana
Ayah…
Engkaulah sosok pahlawanku
Tidak henti
engkau berjuang untukku
Peluh tak pernah
kering di badan mu
Semua demi
keluarga mu
Ayah…
Takkan pernah
engkau mengeluh
Pun lelah dan
sakit badanmu
Semua engkau
lakukan
Hanya agar kami
bisa tersenyum
Ayah…
Takkan bisa kami
membalas budimu
Takkan bisa kami
bayar keringatmu
Engkau yang
berjuang untuk keluargamu
Maafkan ku ayah…
Ayah…
Terima kasih
padamu
Kau curahkan
seluruh hidupmu
Tanpa aku bisa
membalasmu
Do’a ku untukmu
ayahku
Semoga Tuhan
selalu melindungimu.
UJIAN ATAU TEGURAN
Oleh Alisya Khalilla
Santosa
Apakah virus ini ujian?
Atau teguran dari Allah ?
Apakah virus ini datang
untuk menguji sampai dimana nilai keimanan kita ?
Apakah virus ini datang
untuk menegur karena kita terlalu banyak berbuat dosa dan melupakan-Nya?
Ya, ini ujian dari Allah
Untuk melihat seberapa bagus nilai keimanan kita
sebagai umat-Nya
Ya, Ini teguran dari
Allah
Agar kita menyembah,
berdo’a, berdzikir memohon apunan kepadaNya
Ujian atau teguran ini
niscaya akan hilang dari muka bumi
Jika kita berdo’a kembali kepada-Nya
AYAH DAN IBU
Karya : Andra Putra Sriwijaya
Wahai orang tua
Kau lah yang
terbaik
Kau lah yang
menjaga kami
Sampai sebesar ini
Aku berterima kasih
kepadamu
Maafkan semua
kesalahanku
Terima kasih atas
semua jasamu
Yang sangat baik
hati
Saat aku nakal
Kamu memarahiku
Aku tahu kamu marah
bukan karena benci
Tapi ingin aku
menjadi lebih baik
Oh Tuhan
Aku mencintai
mereka
Aku ingin membalas
semua jasanya
Karena aku teringat
betapa susahnya kalian menjagaku
Ayah …
Ibu …
Kini aku sudah tau
Aku bias sampai
sebesar ini berkat kalian
Tuhan …
Aku mencintai
mereka
Rasanya aku ingin
membahagiakan mereka
Mungkin tidak
sekarang
Tetapi aku yakin
Kelak aku bisa
membahagiakan mereka
Ayah ibuku
tersayang.
Alamku
Karya : Arfinnindyya Rokhima Ma’ruf
Alamku kini usianya telah senja
Di usiamu yang
senja ini
Kau harus
menanggung kesakitan
Karna di terjang
banjir dan longsor
Alamku di usiamu
yang senja ini
Kau harus di
rundung derita
Karena hutanmu
yang hijau mempesona
Telah di habis gunduli
Alamku kau harus
menderita
Karena ulah
tangan -tangan
Yang tak
bertanggung jawab
Hatiku pilu
menatapmu
Doaku semoga semua
Segera berlalu
Dan kau bisa
tersenyum berseri
Seperti dahulu lagi
CORONA
Karya : Aisna Fitria Rahma Wati
Corona alias masa
pandemi
Tidak bisa skolah dan
bikin susah hati
Tidak bisa bertemu
dengan ibu guru lagi
Bercanda tawa bersama
teman teman lagi
Kapan pandemi ini
akan berakhir?
Agar aku bisa sekolah
dan berkumpul bersama lagi
Rasanya kangen
membuat sesak di hati
Ya Allah lindungilah
teman-teman kami
Dari musibah di masa
pandemi ini
Sampai kapan corona
ini akan pergi
Menjalani hidup di
masa pandemi ini
Buatku merindu
sekolah lagi
Rindu bersama bapak
ibu guru dan teman-teman kami
NEGERIKU
Karya:
Andini Cahya .P
Kini kau sedang
berduka
Kau menangis tanpa
air mata
Kau teriak tanpa
suara
Desa yang indah rata
dengan tanah
Kota yang megah
tenggelam
Bak lautan yang
berwarna merah
Pilu hatiku
Menyaksikan semua ini
Ya Tuhan….
Kembalikan senyum
negeriku
Negeriku tercinta
INDONESIA
SEKOLAHKU
Karya
: Haidar
Tiap pagi aku datang
Datang ke sekolahku
Berdua kukayuh
sepedaku
Bersama adikku
tercinta
Sampai disana aku
disapa
Disana satpam yang
sangat ramah
Kutaruh sepeda di
tempatnya
Beranjak menuju kelas
Kududuk paling depan
Bersama teman dekatku
Belajar dan bermain
bersama
Guru setia menemani
dan mengajari
Tiap hari daku
belajar
Di sekolah yang
tercinta
Menuntut ilmu tiada
jemu
Demi masa depan cerah
KANGEN SEKOLAH
Karya: Hafshah
Pagi yang cerah
kulangkahkan kaki ke sekolah
Matahari
memancarkan kehangatan sinarnya
Burung-burung
beterbangan bebas di angkasa
Bocah-bocah
berseragam merah putih berwajah gembira
Hari yang sangat
kurindukan
Corona telah
memisahkan aku dengan sekolah
Aku rindu
sahabat-sahabatku
Aku rindu guruku
Kini masjid-masjid
sepi
Beribadah di rumah
saja
Belajar juga di
rumah saja
Semua serba
dibatasi
Ya Allah angkatlah
wabah ini
Kembalikan senyum
kami
Aku ingin kembali
ke sekolah
Aku ingin belajar
dan bermain bersama teman- temanku
Cita-citaku
Karya : Ataya Nur Husna
Satu kata yang bermakna
Membuatku terus mengejarnya
Apapun akan kulakukan
Demi masa depanku kelak
Akan aku daki gunung nan tinggi
Agar dapat menggapaimu
‘Kan kuterobos ruang dan waktu
Hanya untuk mendapatkanmu
Tak peduli seberapa banyak
Tetes keringat yang aku keluarkan
Walaupun laut menenggelamkanku
Aku akan terus berlari
Aku yakin bisa
Kuyakin akan aku dapatkan
Meskipun pelitaku padam
Aku akan terus berjuang
Ibu
Karya : Melya Tri Hapsari
Ibu...
Bertaruh nyawa
untuk melahirkanku
Begadang setiap
malam untuk menemaniku
Ibu...
Kaulah pahlawanku
Berperang tanpa
senjata
Hanya dengan kasih
sayangmu
Melindungiku dari
segala bahaya
Bekerja tanpa
mengenal lelah
Untuk memenuhi apa
yang kuinginkan
Ibu...
Kaulah penyemangat
hidupku
Pelindung dan
penghiburku
Dikala aku senang
maupun sedih
Dirimu...tak kan
pernah tergantikan oleh siapapun
Ibu...
Maafkan ku yang
belum bisa membanggakanmu
Maafkan ku yang
sering membantah nasihat perintahmu
Ibu...
Aku sangat
menyayangimu
Desaku
Karya : Naswa Balqis H.P
Desaku yang penuh sawah
Karena aku tinggal didaratan rendah
Terlihat pegunungan yang sangat indah
Bunga yang melambai meriahkan hari
Desaku bagaikan permata di tengah kota
Indah nan permai dikepung bangunan
Sawah tak ubah permadani
Burung ramai berkicau tentang indahnya hari ini
Sinar mentari pagi bagai emas berkilau
Awan terlihat menggantung diatas lembah
Burung beterbangan menjauh
Sambil berkicau riang
Desaku yang indah
Permai diantara bangunan pencakar langit
Permadani hijau terhampar menutupi
Sungai meliuk-liuk membelah sawah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar