KUCINGKU
Oleh: Larasati Adara Prastha/ 4C
Kala itu sekitar awal tahun 2020 ,menjelang maghrib ada
seekor kucing datang ke rumahku.
Kucingnya sangat lucu, bulunya tebal, warnanya putih abu-abu dan hidungnya
pesek. Ternyata itu adalah kucing Persia. Teman-teman bisa membayangkan betapa lucunya dan menggemaskannya
bukan. Aku dan alm. ayahku tidak tahu itu kucing milik siapa.
Sementara itu, aku dan alm. ayahku
memelihara ikan. Ikan-ikanku sangat lincah, bergerak kesana kemari dan itu
membuat si kucing menjadi tertarik. Si kucing itu terus menerus memandangi
akuarium. Dan tebakanku dan alm. ayah sama yaitu kucing itu ternyata lapar,
kami saling memandang dan tersenyum. Kami tidak mempunyai makanan kucing, lalu
aku berpikir dan bertanya pada bunda. “Bunda, bolehkah aku meminta ayam opor
untuk aku berikan pada kucing?”. Bunda menjawab,”Boleh, sayang.”. Lalu, aku menuju dapur untuk mengambil 1
potong ayam opor dan aku potong kecil-kecil. Kemudian aku teringat sesuatu dan
kembali ke ruang tengah menemui bunda, lalu kuucapkan “Terima kasih, bunda.”.
Bundapun mengangguk sambal tersenyum. Aku kembali ke dapur untuk mengambil
potongan ayam dan memberikannya pada si kucing.
Suara
adzanpun berkumandang, aku dan bunda shalat maghrib terlebih dahulu karena alm.
Ayah menunggu kucing yang sedang makan. Setelah kami selesai shalat maghrib,
kami bergantian menemani si kucing dan alm. ayahpun bergegas mengambil air
wudhu lalu melaksanakan shalat maghrib dan ternyata si kucing sangat lahap
menyantap opor ayam buatan bunda.
Tanpa kami sadari adzan isyapun berkumandang dan kucing itupun pergi meninggalkan rumahku. Dan kami melaksanakan ibadah shalat isya bersama. Setelah shalat, kamipun makan malam bersama. Teman-teman, bisa menebak atau tidak, apakah si kucing itu akan datang lagi ke rumahku??
Bersambung .....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar