Kucingku
(bagian 2)Oleh :
Larasati Adara Prashta /4C
Saat itu pagi sangat cerah, alm. ayah
melakukan aktivitas seperti biasa yaitu menjahit. Aku sedang mengerjakan tugas
daring dari bu guru dan bunda sedang berada di kamar depan. Suasana sepi. Aku
dan alm. ayah berinisiatif untuk membeli makanan kucing. Dan, pergilah kami ke
Pet Shop, kami membeli makanan kucing yang bernama Bolt untuk berjaga-jaga
siapa tahu kucing Persia itu akan datang lagi ke rumahku.
Oh ya, maaf sebelumnya, apa tebakan teman-teman tentang kucing? Apakah si kucing akan datang ke rumahku lagi di hari berikutnya?Iya..benar, teman-teman! Kucing itu datang lagi lho. Jika aku tidak salah, saat itu sekitar pukul 10.00, aku mendengar ada suara kucing mengeong. Meong … meong … meong seolah-olah kucing itu memanggilku. Aku keluar menuju teras dan ternyata si kucing itu sudah ada di depan ruang jahit alm. ayah. Aku mendekati alm. ayah dan berkata,” Ayah, kucing itu datang lagi.”. Ayahpun terlihat senang melihat kucing itu. Dan, langsung mengambil makanan Bolt lalu menuangkannya ke mangkok plastik. Lahap … lahap … lahap, kucing itu lapar. Setelah makan, kucing itu langsung minum.
Mungkin
karena terlalu kenyang kucing itupun tertidur, lumayan lama. Akupun kembali
mengerjakan tugas dan alm. ayah kembali menjahit. Sampai aku selesai
mengerjakan tugas, kucing itupun belum bangun juga. Lalu muncullah keisenganku,
aku mengusap lembut kepala kucing itu dan kupegang kumisnya juga, tiba-tiba
kucing itu membuka matanya. Yee…, kucingnya bangun lalu dia menggaruk-nggaruk
dan badannya menggeliat. Setelah itu kucing berjalan ke luar pagar rumahku.
Kucing itu pergi lagi, teman-teman. Ya
sudahlah tidak apa-apa tapi tanpa disangka-sangka di sore harinya kucing itu
datang lagi, hehehe. Dan, si kucing terus memandangi ikan-ikan dalam aquarium.
(bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar